Teka-teki Mabok

+Kenapa orang Afrika banyak yang miskin?
-Karena sibuk ngeritingin rambut

+Bagaimana bedain gajah besar dan kecil?
-Pake ayakan aja. Gajah kecil pasti lolos kalo di ayak.

+Kenapa pulang kantor papa nyium mama?
-Soalnya kalau nyium tetangga takut ketagihan

+Jam apa yg jarum jamnya muter ke kiri?
-Jam kidal


Oalahhh tempat latihan larinya aja ancur gini, gimana bisa menang olimpiade mas..........?

Banyak Ibu

Pada suatu ketika seorang anak kecil berusia 4 tahun yang semula sedang berbelanja dengan ibunya di sebuah supermarket. Sambil kebingungan mencari sang ibu di antara rak-rak yang berada di supermarket itu, anak kecil itu berteriak-teriak memanggi nama Marian.
“Marian! Marian!” Sampai akhirnya dia bertemu dengan sang ibu yang langsung melotot dan memarahi anaknya. “Kamu ini kurang ajar sekali! Aku ini ibumu! Kenapa kamu tidak memanggil aku dengan sebutan ibu?” “Aku tahu bu. Tapi lihatlah, seluruh supermarket ini penuh dengan ibu.Bagaimana kalau semua menengokl?” kata anak kecil itu lagi.***

Tak Ada Rotan, Akar pun Jadi

Seorang guru SD di pedalaman Papua sedang mengajar anak didiknya. Kali itu, mata pelajarannya adalah Bahasa Indonesia tentang peribahasa. “Lanjutkan peribahasa di bawah ini ya...,” kata sang guru. “Iya bapak,” kata seluruh muridnya. “Tak ada rotan....?,” tanya sang Guru. “Pergi ke hutan,” teriak seorang murid. “Salah... Yang benar, Akar pun Jadi,” jelas guru. “Tidak Bapa... Di tanah kami, kalau tak ada rotan, tinggal lari ke hutan, pasti dapat banyak bapa...” protes murid. ???#$%!!!.***

Obat Stresss

Lho...bener-bener nggak kompak neh. Payah!


Kalau Ada yang Bilang
Kl ada yg bilang lu jelek,sabar aja.Kl ada yg blg Lu bego,Cuekin aja.Kl ada yg blg lu dungu,Cool aja.Tp kl ada yg blg lu cakep, Tampar aja krn itu FITNAH!

Jilat Ujungnya
Kalo susah masuk karena lemas,jilat ujungnya.Kalo sudah tegang arahkan ke lobang.Supaya masuk agak ditekan,kalo sudah masuk,siap deh u/ MENJAHIT

Pembaca SMS otomatis
HP Anda telah dilengkapi pembaca sms otomatis.Anda tidak perlu memakai jempol.Tapi kini sudah terlambat, Anda telah menggunakan jempol.


Terapi Hipnotis
Seorang suami yag kehidupan seksualnya alami gangguan putuskan untuk menemui ahli terapi seksual. Solusi yang diberikan oleh ahli terapi tersebut berupa hipnotis, dan ternyata amat manjur. Istrinya merasa puas dengan kembalinya keperkasaan suaminya. Tapi ia merasa sedikit terganggu dengan kebiasaan baru yang dilakukan suaminya. Setiap malam ketika akan berhubungan intim, si suami selalu pergi dulu ke kamar mandi dan bermenit-menit berada di dalamnya. Tak tahan lagi membendung kecurigaannya, suatu malam, si istri mengikuti ke kamar mandi. Di sana, ia melihat suaminya berdiri di depan cermin sedang menjalankan terapi hipnotisnya. Ia bergumam berulang-ulang, “Ia bukan istriku, tapi sekretarisku... ia bukan istriku, tapi sekretarisku... ia bukan istriku, tapi sekretarisku...”***

Bayar Pake Bodi

Aduh biyungggg...tulungin inyonglah! Kepalaku sekarang ini senut-senut! Tenggorokanku kering! Pilek! Mata mulai meleerrr. Pokoknya daku kesiksa bangetlah. Padahal ya, minggu kemarin aja, sakit sarwawanmu blom sembuh bener, ehhh minggu ini kok penyakitnya udah nambah lagi. Dasar dodol! Penyakit datangnya kok rombongan. Nggak kenal sopan santun babar blas!
Ehhh ternyata sodara-sodara, yang ngeluh sakit sekarang ini bukan cuman guwe, tapine si Kampret juga ngeluh kalo dah beberapa bulan ini dirine nggak dapat jatah buat ber oh no oh yes dari binine. Menurut pengakuane si Kampret sih, binine makin hari makin letoy ajah. Jangankan diminta buat goyang karawang, lha wong buat nggelengin kepala aja, si binine Kampret sudah tiada daya.

‘’Kalo gini terus-terusan, aku bisa mati berdiri! Ubun-ubunku dah nyut-nyutan menahan hasrot, tapine si Minem slalu bilang nehi-nehi dendi kalo ditawarin bobo enak.’’ gitu tuh keluhane si Kampret ke guwe sore kemarin.
‘’Anu Pret, coba kamu ajak binimu itu ke pak mantri, sapa teu, diana lagi ada masalah ama kesehatane. Mungkin binimu keputihan, tapi malu ngomong ke elu-nya.’’Sebagai pren, wajar dunk, kalo kitanya ngasih saran kayak geto. Lagian, orang kalo ampe kena keputihan, beongnya ntu kan bikin idung tambah pesek karena diteken-teken nahan bau.
Tanpa basa-basi lagi, langsung deh, si kampret nututin nasihat guwe buat ngajak binine ke pak mantri.
‘’Anu pak mantri, saya mau ngomong, dah beberapa bulan ini kok biniku nggak bernaposu gitu ke aku ya? Apa mungkin, karena kemarin aku habis operasi wajah, trus wajahku jadi mirip Primus. Tapi oalahhhh, sekarang biniku kok jadi nggak bergairah ke aku. Apa yang salah ama wajahku yo pak?’’ berulangkali si Kampret wajah cemas di hadapane pak dokter.
‘’Hmmm gini pak ya, lebih baik, sampeyan keluar dulu. Saya mau tanya-tanya dulu ke ibu. Sabar ya pak.’’ Dengan suara nyang stereo, tuh pak mantri nyuruh si Kampret ke luar.
‘’Ada masalah apa Bu, kok sampai dirimu nggak sanggup ngelayani suami. Sampeyan nggak takut, kalau suaminya nanti malah jadi hobi jajan awewe di luar sana ya?’’ pak mantri langsung nanya ke si Minem.
‘’Anu pak dokter, saya itu bingung nggak punya duit. Aku tuh pusing pas kudu naik angkot kalo mau kerja.’’ si Minem mulai curhat.
‘’Bingung kenapa Bu?’’tanya dokternya.
‘’Ya iya bingung lah dok. Aku tuh ngomong sama supir angkotnya, kalo saya nggak punya duit buat bayar ongkos. Trus, supirnya ngomong gini, yo wes, pilih tetep bayar pake uang ato pake bodi? Karena ditawarin suruh milih, aku yo milih pake bodi dong pak. Trus..sorenya, aku pulang naik ojek, aku pun milih mbayar pake bodi ke si mas tukang ojek. Trus..., ke tukang jualan sayur keliling, aku juga bilang nggak punya duit, jadi aku pun bayar pake bodi. Setiapppp hari aku harus gitu pak. Jadi wajar dong pak, kalo pas malam-malam, mas Kampret minta jatah aku harus bilang no wey!’’ panjangggg banged si Minem ngejelasin alesane kenapa tuh emak dah nggak napsu ke lakike. Dan guwe yang cuman ngedenger, hanya bisa geleng-geleng kepala. Busetttt!
‘’Nah bu, jadi, sekarang ini sampeyan akan mbayar biaya konsultasinya dengan uang atau dengan bodi yah?’’ ya ampun sodara-sodara, gak disangka banged, pak mantri pun nanya kayak geto ke si Minem.(tos)

Karena Senyum Aris di Nissan Cefiro

“Sudah saya beli lewat lelang terbatas.”

Banyak jalan menuju Roma, banyak cara mendapat suara. Begitu adagium yang menganalogikan sepakterjang calon legislator di pesta demokrasi 9 April mendatang. Berbagai cara dilakukan partai politik dan para caleg untuk mendapat dukungan masyarakat. Baik melalui tatap muka langsung dengan masyarakat, membagikan bantuan dana, sembako, menyumbang untuk fasum maupun gerilya secara terselubung melalui tempat-tempat ibadah.
Namun hati-hati, jika caranya salah dan melanggar aturan main, bisa-bisa berbuntut panjang. Tak hanya sanksi moral masyarakat, tapi sanksi hukum juga bakal menanti jika terbukti.
POSMETRO berhasil mendapat gambar ‘eksklusif’ beberapa hari lalu. Sebuah mobil Nissan Cefiro yang pernah menjadi kendaraan dinas Ketua DPRD Batam Soerya Respationo, kini menjadi mobil “kampanye” duet caleg DPRD Batam dan DPD RI d
ari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dulunya, ketika dipakai Soerya, Cefiro biru mewah itu memiliki nomor polisi asli BM 7 CX. Entah mengapa, kini mobil negara yang statusnya masih dipinjam-pakaikan oleh Pemko Batam kepada DPRD itu berganti menjadi BM 1881 CX.

Yang lebih mencengangkan, di kaca belakang bekas mobil dinas Ketua DPRD Batam itu terpampang stiker dua caleg laki-laki yang sama-sama mengumbar senyum. Di sebelah kiri terpampang foto Aris Hardy Halim, caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk DPRD Batam, yang kini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Batam. Di sebelah stiker Aris yang tersenyum, terpasang stiker Raden Hari Tjahyono, caleg DPD RI yang diusung PKS. Terlihat, senyum Aris lebih lebar daripada senyum Raden. Jika masih mobil dinas, mengapa dipasangi stiker caleg?
Dikonfirmasi masalah ini beberapa hari lalu, Aris Hardy Halim berkelit. Ia mengatakan, mobil tersebut sudah ia beli melalui proses lelang beberapa waktu lalu. “Mobil Cefiro itu sudah menjadi milik saya. Sudah saya beli lewat lelang terbatas,” katanya, Senin (23/3) lalu. Kapan? “Beberapa waktu yang lalu, tahun 2008.”
Lelang tersebut, jelas Aris, sengaja dilakukan terbatas di kalangan unsur pimpinan Dewan, dan dilakukan secara tertutup. “Lelangnya sengaja tertutup dan terbatas di kalangan unsur pimpinan Dewan. Tujuannya, agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara anggota Dewan yang lain,” jelasnya lagi.
Aris menambahkan, lelang dilakukan karena usia mobil dinas tersebut sudah delapan tahun. “Jadi, mobil Nissan Cefiro itu sudah sah milik saya. Dan, pemilu ini saya pinjamkan kepada Pak Raden Hari Tjahyono (Caleg DPD RI),” imbuhnya. Sedangkan saat ini, ia menggunakan mobil dinas plat merah BM 7 .., merek Nissan X Trail.
Jika pengakuan Aris memang benar, bahwa mobil tersebut sudah sah menjadi milik pribadinya, wajar jika bekas mobil dinas Ketua DPRD Batam itu akhir-akhir ini sering terlihat diparkir di kantor DPW Partai PKS Komplek Sukajadi. Sayangnya, komentar politisi PKS ini terbantahkan 180 derajat.


Belum Dilelang
POSMETRO menelusuri informasi seputar mobil mewah itu di lingkungan DPRD Batam dan Pemko Batam. Menurut sumber di Sekretariat DPRD Batam, Nissan Cefiro bekas pakai Soerya itu statusnya masih mobil dinas DPRD yang notabene masih aset Pemko Batam. “Bohong itu. Belum. Belum dilelang. Kapan? Masih mobil dinas Dewan,” ujar sumber POSMETRO.
Sumber yang minta namanya tidak ditulis itu mengatakan, semua mobil operasional di DPRD Batam tersebut saat ini belum satu pun yang dilelang. “Kalau ada lelang, pasti diberitahukan kepada semua unsur. Bukan tertutup atau sembunyi-sembunyi,” imbuhnya lagi.
Hal senada juga diungkapkan sumber di Humas Pemko Batam. Lagi-lagi sumber yang mengaku sungkan dengan Aris dan enggan namanya ditulis itu menyebut, Nissan Cefiro bekas pakai Soerya Respationo itu masih milik Pemko. “Sampai saat ini statusnya masih mobil negara. Dipinjamkan oleh Pemko kepada anggota DPRD Batam,” ujar sumber di Pemko.
Belum puas mendapat sumber yang enggan disebutkan namanya, POSMETRO mencoba menggali informasi ke bagian aset Pemko Batam. Salim, mantan Kepala Kantor Satpol PP Batam yang kini menjabat Kepala Bagian Aset Pemko Batam, saat dikonfirmasi di kantornya beberapa hari lalu, tegas mengatakan, Nissan Cefiro biru plat merah BM 7 CX mantan kendaraan dinas Ketua DPRD Batam tersebut masih aset milik Pemko Batam. “Mobil itu belum dijual dan belum dilelang kepada siapapun juga. Satu pun mobil aset Pemko yang dipinjamkan ke DPRD, belum ada yang dilelang. Masih aset Pemko,” papar Salim.
Apakah boleh seandainya nomor polisinya diganti plat hitam? “Tidak boleh. Tidak ada aturan yang mengatur. Tidak ada alasan,” ungkap Salim. Salim mengaku tidak tahu jika mobil aset negara itu dipasangi stiker caleg.

Akhir di Bui atau?
Jika Aris Hardy Halim dan Raden Hari Tjahyono terbukti menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye, apa sanksi hukumnya? Menurut Ketua Panwaslu Batam, Haryanto, para caleg, siapapun orangnya, saat ini tidak ada yang kebal hukum. “Jika terbukti bersalah, ya harus dihukum,” tegas Haryanto.
Tegas Haryanto mengatakan, para caleg haram menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pemilu, termasuk dipasang stiker caleg. Lalu, apa sanksinya? “Sesuai UU Pemilu Pasal 87, bagi para caleg yang terbukti menggunakan fasilitas negara untuk pemilu, dapat dipidana dengan hukuman 6 sampai 12 bulan penjara,” papar Haryanto.
Jika mendapat laporan tersebut berikut buktinya, pihaknya bakal sesegera mungkin melakukan penyelidikan bahkan penyidikan dan mengajukan masalah tersebut ke pengadilan. Persoalannya, penyelidikan itu akan berakhir di mana? Di bui atau sekedar retorika seperti banyak kasus-kasus pelanggaran pemilu yang terjadi di sepanjang pemilu lalu dan pemilu tahun ini. (allib murniman/sya)

Dikira Korban Lakalantas, tak Tahunya Jambret


Rp14,6 Juta Berhamburan

PINANG, BM: Sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Kamboja Tanjungpinang, Jumat (27/3) sekitar pukul 11.30 WIB kemarin. Sebuah sepeda motor menabrak motor yang ada di depannya. Ratusan lembar uang pecahan Rp50 ribu ketika itu berhamburan di jalan. Selidik punya selidik, ternyata uang itu merupakan hasil jambret.
“Total yang terkumpul berjumlah enam belas juga empat ratus ribu (Rp14,6 juta),” kata Iptu Rizki, petugas Lakalantas Sat Lantas Polresta Tanjungpinang yang ketika itu berada di tempat kejadian.
Informasi awal yang diterima petugas lakalantas, siang itu terjadi tabrakan antara sepeda motor dengan sepeda motor di Jalan Bakar Batu. Polisi ke sana.

Tapi motor yang dilaporkan mengalami kecelakaan tidak berada di sana. Penabrak dan yang ditabrak kabur. Tapi saat itu polisi telah mengantongi identitas sepeda motor yang menabrak. Motor itu merek Yamaha Jupiter BP 2197 TO.
Tak lama berselang, polisi kembali mendapat informasi kembali terjadi tabrakan. Lokasi tak jauh dari lokasi awal, di Jalan Kamboja. Informasi itu cukup mengejutkan. Jenis dan nomor plat kendaraan yang menabrak sama.
Segera petugas lakalantas menuju ke sana. Di jalan Kamboja itu, polisi mendapati seorang pria terkapar di tepi jalan. Kondisinya luka parah. Yang mengejutkan polisi, tak jauh dari pria yang awalnya diduga sebagai korban lakalantas itu, terdapat ratusan uang pecahan Rp50 ribu berserak.
Dari keterangan warga, pria itu pengemudi sepeda motor. Sementara, temannya yang dibonceng di belakang, berhasil kabur.
Petugas laka lanatas yang menangani perkara itu kemudian menginterogasi korban. Lebih mengejutkan lagi. Ketika ditanya soal uang, dengan jujurnya korban yang nyaris semput itu mengaku kalau uang itu hasilnya menjambret.
Tak pelak, pria yang belakangan diketahui bernama Erik (28) itu, langsung digelandang ke Polresta Tanjungpinang setelah dibawa berobat ke rumah sakit.
Di kantor polisi, Erik mengatakan tak tahu siapa korban yang dia jambret. Aksi penjambretan katanya dilakukan di depan KFC, Kaca Puri. “Yang melihat pertama kali kawan saya yang kabur itu,” kata Erik.
Setelah melakukan penjambretan, mereka kabur. Erik akhirnya tumbang setelah dua kali mengalami tabrakan. Erik mengaku, dia baru kali itu menjambret. Baru dua hari dia berada di Tanjungpinang. Berhubung butuh uang untuk mengirim istri dan satu anaknya di Jambi, ia kemudian tergiur diajak kawannya menjambret. Sepeda motor yang dia pakai beraksi itu katanya dia pinjam dari seorang kenalan tempat dia menginap di Hotel Melati, Tepi Laut.
Polisi cukup merasa lega atas tertangkapnya satu pelaku jambret itu. Tapi, polisi yang bertugas di Polsekta Tanjungpinang Kota merasa bingung. Pasalnya, hingga sore kemarin mereka belum mengetahui siapa korban penjambretan tersebut. Belum ada warga mengaku sebagai korban yang melapor.“Kalau biasanya yang dilidik pelaku, kali ini justru kita menyelidik siapa korbannya,” ujar salah seorang petugas di Polsekta Tanjungpinang Kota, kemarin.(ame)

Bocah Dicabuli Tetangga

PINANG, METRO: Sorang bocah wanita berusia 6 tahun mengadu ke bapaknya. Katanya, dia sering dicabuli seorang pria tetangganya.Awalnya kedua orang tua bocah tersebut, sebut saja Bunga, meragukan keterangan anaknya itu. Mereka awalnya menganggap pengaduan itu tidak bisa dibuktikan. Sampai pada akhirnya, sang bapak menganggap ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai bukti.
Sabtu (22/3) siang, bapaknya menjumpai sang anak keluar dari sebuah rumah tak jauh dari tempat mereka tinggal di Kampung Jawa, Tanjungpinang Barat.
Mengejutkan.

Penampilan Bunga acak-acakan. Kaos singlet yang ia gunakan naik hingga atas perut. Si bapak menjadi yakin. Terlebih setelah ia melihat pria yang disebut sang anak sering mencabulinya, keluar dari rumah yang sama.
Pencabulan dimaksudkan Bunga seperti ini. Pria yang kini berstatus sebagai terlapor itu, sering kali menggesekkan kemaluannya ke kemaluan Bunga.
Atas apa yang disaksikannya itu, orang tua naik pitam. Dia langsung menyergap sang pria dan menanyakan kebenaran atas keterangan yang diberikan anaknya.
Pria itu mengelak. Dia bersikeras kalau dia tidak melakukan hal yang seperti ayah Bunga tuduhkan. Sang ayah tetap yakin. Hari itu juga ia kemudian melaporkan si pria ke Polsekta Tanjungpinang Barat. “Pelapor sudah kita ambil keterangannya,” ujar Kapolsekta Tanjungpinang Barat, AKP H Rafizal Amin, Kamis (26/3).
Namun, lanjut AKPRafizal, pihaknya tidak memiliki bukti kuat yang mengarah untuk menahan pria yang dimaksud. Pria itu pun lepas demi hukum. Kamis kemarin, polisi menerima hasil visum terhadap Bunga. Dari visum nomor 035/357/MR/2009 yang dikeluarkan RSUD Tanjungpinang tersebut, menyebutkan kemaluan korban kemerah-merahan, dan selaput dara utuh.“Hasil visum itu sulit membuktikan laporan korban,” kata AKP Rafizal.
Sebagai proses hukum selanjutnya, Rafizal mengatakan, pihaknya akan mencari saksi-saksi dan mengambil keterangannya. (ame)

Kantor Dibobol, Puluhan Juta Diembat Maling

BATAM, BM: Aksi maling terbilang semakin nekat. Kali ini terjadi di sebuah kantor di Ruko Nagoya Indah blok C2 nomor 6 Nagoya, Jumat (27/3) pagi. Setelah berhasil melewati pintu besi depan, kawanan begundal itu menjebol pintu kantor dan membawa kabur brangkas. Harta benda puluhan juta berhasil diembat.
Sekitar pukul 05.00 WIB. Seorang pembantu rumah tangga yang tinggal di sebelah kantor itu mendapati pintu depan ruko itu terbuka. PRT itu menghubungi Nina, salah satu pekerja kantor tersebut.

Nina segera melaporkan kabar itu kepada Diky, bosnya. Tak lama kemudian, Nina datang ke kantornya. Benar, memang. Pintu depan sudah terbuka. Ruang kantornya berantakan. Brangkas uang dan surat-surat berharga sudah tak ada di tempat itu lagi. Kwan Bun Tiong (47), salah satu pegawai kantor itu langsung melaporkan kejadian itu Mapolsekta Lubukbaja. Ada keterangan menarik dari salah seorang penghuni Ruko tiga lantai itu, sebut saja Amoy. Pagi itu ia sempat melihat sebuah mobil sedan hitam parkir di depan Ruko itu. Tiga pria keluar dari Ruko itu buru-buru.
Para begundal berhasil menyikat uang 516,40 Dolar Amerika Serikat, uang Rp30 juta serta beberapa surat-surat berharga lainnya. AKP Yos Guntur, Kapolsekta Lubukbaja, membenarkan peristiwa pembobolan tersebut. Kasus itu masih dalam penyidikan pilisi.(for)

Sempat Ditolak Klinik



Tersedak Susu, Bayi Tewas
BATAM,BM: Karena terlambat mendapat pertolongan, Ahmad Faisal, bayi berumur kurang dari dua bulan, tewas tersedak air susu yang diminum di rumahnya di Tiban I blok C nomor 169, Jumat (27/3) pagi.
Menurut Nila Erfinta (33), ibunda Ahmad Faisal, sejak pukul 06.00 WIB pagi kemarin ia menetekkan putranya itu. Tapi setelah sang buah hati lelap tertidur, ia pun beranjak dan membuatkan sebotol susu formula. Nah, lantaran semalaman kurang tidur, sambil menyusukan anak ketiganya itu, Nila pun rebah dan akhirnya ikut terlelap di samping putranya.

“Tiba-tiba saya kaget, anak saya gelagapan karena tersedak,” kata Nila, di rumah duka siang kemarin.
Spontan, Nila langsung membangunkan adiknya Benny (26). Lalu dengan mengendarai sepeda motor, mereka membawa Faisal yang kesulitan untuk bernapas itu ke salah satu klinik tak jauh dari rumahnya, tapi lantaran di klinik itu tak ada dokter yang berjaga dan perawat di sana juga tak mampu menangani Faisal. Akhirnya mereka dianjurkan segera ke rumah sakit terdekat.
Keluar dari klinik itu, Nila pun membawa anaknya ke rumah bidan yang tak jauh dari klinik tersebut. Bidan itu menganjurkannya untuk segera membawa Faisal ke rumahsakit.
Sambil memangku bayinya yang sudah sekarat itu, Nila yang dibonceng Benny langsung membawa Faisal ke Klinik Permata Bunda di Tiban. “Di sana anak saya langsung diberikan oksigen, saya lihat ada busa keluar dari mulutnya” kata Nila. Setelah itu ia membawa anaknya itu ke RSOB, tapi sampai di RSOB anaknya tidak tertolong lagi. Menurut Benny, Faisal mungkin sudah meninggal dalam perjalanan. Kami sampai ke RSOB sekitar jam setengah delapan, kata dokter yang menangani Faisal sudah meninggal,” ungkap Benny.
Sementara itu Abdul Fatah (ayah Faisal) yang saat kejadian masih berada di Singapura untuk bekerja, mendapat kabar dari istrinya melalui telepon. Dapat kabar anaknya meninggal ia langsung pulang ke Batam, dan baru tiba di rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB.
Abdul Fatah dan Nila menyesalkan sikap petugas di klinik yang tidak berusaha memberikan pertolongan pertama pada anaknya, “Coba kalau mereka langsung tolong, mungkin tidak terlambat dan anak saya selamat,” ucap Nila didampingi Abdul Fatah suaminya.
Rencananya jenazah Ahmad Faisal, setelah dimandikan akan dimakamkan di TPU Seitemiang, usai Salat Jumat.
Sementara itu pihak klinik yang dimintai konfirmasinya, mengatakan saat kejadian itu di klinik memang sedang tidak ada dokter jaga. “Dokter mulai jam 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, dan baru akan datang lagi pukul 19.00 WIB,” ungkap receptionis.(cr4)

Ditinggal Bayar Motor, Ibu Kos Tewas Dibantai


Batam, BM: “Naen...Naen..Naen...” teriakan Homlet Dahlan (52), yang memanggil nama anaknya memecah suasana tenang Jumat (27/3) pagi kemarin. Ia mendapati Hj Asnah (56), istrinya terbujur bersimbah darah di kamar rumahnya di RT 02/RW 01 Kampung Seraya Bawah. Peristiwa tragis itu terjadi saat korban ditinggal suaminya yang pergi membayar angsuran sepeda motor.
Dalam sekejap, Nike, tetangga sebelah dan Naen, yang juga tinggal di sebelah rumah itu datang. Naen, anak kedua Hj Asnah itu sontak histeris. Warga pun berkerumun di rumah tersebut. Beberapa diantaranya langsung membawa korban ke RSHB (Rumah sakit Harapan Bunda).
Saya tengok sudah berdarah. Hidung saya inikan (memberi isyaraat dua jari ditempelkan di hidung korban).Lehernya ada lubang (luka). Saya langsung mekik,” cerita Homlet, kepada polisi yang melakukan olah TKP di rumah itu.
Menurut Homlet, sekitar pukul 09.00 WIB, ia baru saja pulang dari membayar kredit motor.“Sampai di rumah saya ngopi sebentar. Lalu (menunjuk kamar) tengok sudah berdarah,” kenang pria tua itu dengan suara bergetar.
Homlet langsung teriak memanggil anaknya.Tidak berapa lama Naen dan Nike tetangganya datang, suasanapun heboh.
“Darahnya tercecer sampai di sini,” pria yang sudah beruban itu menunjukkan asal darah yang tercecer hingga keluar kamar.
Sejam kemudian, beberapa polisi meminta keterangan Homlet.“Bayar kredit motor lalu pulang ngopi sebentar,” Homlet mengulang ceritanya.
“Ya Allah... Astaghfirullah....” Naen justru terus menjerit histeris. Hingga kedua mata wanita itu bengkak karena tangisan.
Bahkan, Naen sempat pingsan ketika pertama kali menyaksikan ibundanya tewas dengan tiga tikaman pisau. Satu sayatan di bagian kening, tikaman di bagian kepala belakang serta lubang bekas tusukan di bagian leher. Mengenaskan, memang.
Tiga jam kemudian, jenazah wanita tua itu kembali dibawa ke rumah. Darah masih tampak menetes dari luka bekas tikaman.Kali ini, Naen dan keluarga yang lain tampak lebih tegar.
Siapa pelaku pembunuh Hj Asnah? Kasus itu masih dalam penyidikan polisi.
Informasi yang dihimpun POSMETRO di lapangan, rumah itu sengaja dibuat kos-kosan oleh Homlet, 12 kamar di antaranya dikontrakkan oleh Amlet Dahlan kepada para karyawan pete. Tapi saat peristiwa terjadi tidak seorangpun penghuni kos itu tau.(for/cr2)

Ketiduran di Masjid, Yamaha Jupiter Raib

SEIBEDUK, BM: Selesai menunaikan ibadah salat, Kairul Latif (26) ketiduran di dalam Masjid Al Amin, di samping markas Kompi Bantuan (Kiban) Yonif 134/TS, Tembesi. Pas terbangun, warga Taman Kurnia, Batuaji itu sudah tak melihat lagi sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna biru berlis hitam BP 4277 DQ miliknya. Padahal, motor rakitan tahun 2007 itu telah diparkirkannya di pelataran masjid dalam kondisi stang terkunci.
Peristiwa yang terjadi, Rabu (25/3) sekitar pukul 23.00 WIB itu, akhirnya dilaporkan oleh Kairul ke piket Mapolsek Persiapan Seibeduk.
Sebelumnya, di kantor polisi yang sama, pria asal Cilacap bernama Sabirin (40) juga mengadukan soal “bebek besi”nya yang hilang di areal parkir RS Casa Medical Batuaji.
Motor Yamaha Jupiter BM 4988 DP warna biru berlis merah itu, baru diketahui raib, Selasa (24/3) pagi, saat korban mau pulang usai menemani istrinya yang lagi opname.
Maraknya aksi curanmor, bukan tak disikapi polisi.Terbukti spanduk himbauan, agar pemilik kendaraan menggunakan kunci ganda dan parkir ditempat yang disediakan. Telah disebar polisi dibeberapa tempat strategis dan keramaian.(kau)

Ditodong Pakai Obeng, Harta Dikuras Rampok

BALOI, BM: Garong menguras harta senilai Rp5 juta, Jumat (27/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Kejadian itu menimpa Indahwaty (38) warga Komplek Puri Casablanca.

Informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini, saat itu korban sedang istirahat di dalam kamarnya. Selang beberapa menit ia terbangun karena kaget mendengar bunyi dari arah pintu kamarnya.
Ternyata, seorang pria tak dikenal sudah masuk ke dalam kamar. Pelaku langsung mendekat sambil menempelkan sebuah obeng ke arah leher korban dan menyuruh agar korban diam.
Di bawah ancaman benda tajam itu, pelaku lalu merampas sebuah jam tangan, dua buah kalung emas, tiga buah cincin emas, duit 100 Dolar Singapura, dan 50 Ringgit Malaysia.
Tak cuma mempreteli harta benda milik korban, pelaku juga menanyakan siapa yang menghuni kamar sebelah.
Dalam keadaan ketakutan, Indah pun menjawab bahwa ruang di sebelah kamarnya cuma ditempati perempuan saja. Sebentar kemudian, si bandit memaksa agar korban masuk ke adalam toilet.
Tapi saat pelaku menyeretnya, korban berontak hingga terjadilah perkelahian.
Menurut pengakuan korban di hadapan polisi, ketika dirinya melakukan perlawanan itu, pelaku kontan menendangnya tiga kali sampai ia terjatuh.
Akibatnya, Indahwaty mengalami luka di bagian punggung dan tangan kanan.
Barulah menjelang subuh, korban memutuskan mengadukan peristiwa itu ke Poltabes Barelang.
Hingga berita ini diturunkan, kasusnya masih diselidiki Satuan Reskrim Poltabes Barelang.(kau)

Mau Jemput Anak


Minibus Kabur, Pengelola Catering Koma

SUKAJADI, METRO: Dengan tergopoh-gopoh, seorang pria yang mengenakan seragam kerja warna biru berlogo PT. Mc Dermott, memasuki ruang piket Unit Kecelakaan Lalu-lintas Poltabes Barelang. “Pak ada kecelakaan. Korban kepalanya pecah, mungkin meninggal di tempat. Tapi mobilnya sudah kabur,” ujarnya dengan tergesa-gesa, Jumat (27/3) siang.

Mendapat laporan itu, Aiptu Sihana, Briptu Mardadi, dan PHL Adi, lekas bergerak ke lokasi yang disebutkan si pelapor. Tepatnya di ruas jalan raya radius 50 meter dari depan Masjid Bukit Indah Sukajadi, kerumunan warga sudah menumpuk. Di atas aspal itu tampak ceceran darah segar, dan sebuah motor Honda Supra Fit X warna hitam berlis merah BP 3027 DR ringsek bagian depan. Oleh warga, dua buah helm yang sempat terlempar lalu digantungkan di stang motor itu.
Warga dan beberapa anggota polisi berusaha mengevakuasi korban, seorang wanita yang luka parah di bagian kepala dengan darah terus mengucur. Kemacetan tak terelakkan di jalur searah dari Simpang Kabil menuju Simpang Jam itu. Arus lalu-lintas mulai longgar setelah korban dibawa ke RS Awal Bros, Baloi, menumpang lori BP 8637 DX yang kebetulan melintas.
Di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Awal Bros, pasien yang diketahui bernama Oni Anita (41) warga Bidaasri itu langsung ditangani oleh tim medis. Wanita yang dikenal sebagai pengelola usaha catering itu kondisinya cukup kritis. “Cidera pada rahang dan kepalanya, mungkin karena terseret,” kata seorang perawat yang menanganinya.
Informasinya, siang itu ibu muda asal Kuala Tungkal tersebut hendak menjemput anaknya, Agustinus, di SD Immanuel Lubukbaja. Pasca musibah yang menimpa Anita, sekitar pukul 12.00 WIB itu, bocah kelas 4 C yang masih berseragam sekolah itu akhirnya dijemput oleh seorang kerabat dan diantar untuk membesuk ibunya yang masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.
Iptu B Bayu Suseno, Kanit Lakalantas Poltabes, juga menyempatkan datang ke Awal Bros. Sementara, hingga berita ini diketik, kemarin sore, polisi masih memburu mobil minibus BP 7320 VX yang dicurigai terlibat dalam insiden tersebut. “Mobil itu sempat dikejar oleh seorang karyawan PLN, informasinya jenis metrotrans,” sebut seorang petugas.(kau)

PERESMIAN TOKO BARU PERDANA JAYA 139

HARGA PROMOSI BARANG ELECTRONIC & FURNITURE

TOKO PERDANA JAYA 139 yang baru di resmikan Pada Rabu (23/3) yang lalu di Komplek Ruko SP Plaza Blok J No.6 Batu Aji.

memberikan harga Promosi untuk berbagai macam barang Electronik dan Furniture berbagai merk seperti AC Samsung, Kulkas LG, TV, LCD, Mesin Cuci, blender, lemari, sofa dsb. Untuk AC Merk samsung ½ PK harga cashnya Cuma Rp.2,5 Jt (Free ongkos pasang), TV Flat 21” Merk Samsung Rp.990.000,-

Kulkas 1 pintu Merk Sharp Rp.1.355.000. kulkas 2 pintu merk Sharp Rp.2.055.000,- semua barang tersebut ada garansinya dan juga bisa di cicil selama 1 tahun. Hubungi segera Marketing kami Rohim Hp.081270079771 / Joni Hp.081372009177. (ikl)


Karena Gaji Suami Kecil?

Dengan wajah pucat pasi, Freddy, kakak ipar Febriana Simbolon, tiba di ruang gawat darurat RS Cassa Medical Centre (CMC), satu jam setelah Febriana sampai di rumahsakit. Pria yang tinggal di Mangsang, Tanjungpiayu itu, mengakui kondisi rumahtangga adik kandungnya Sandro Purba dengan Febriana memang tak harmonis. “Waktu menikah, keduanya sama-sama setuju. Setelah menikah mulai sering cekcok,” ungkap Freddy ketika ditemui di rumahsakit.

Gaji kecil Sandro yang hanya sebagai buruh bangunan, diduga Freddy menjadi faktor utama penyebab terjadinya pertengkaran antara keduanya. “Sering cekcok masalah keuangan,” kata Freddy.
Bahkan pada Januari silam, Febriana sempat mengadu pada Freddy keinginnnya bercerai dari Sandro. Tapi biasanya, pertengkaran antara Febriana dengan Sandro, hanya terjadi sesaat. Setelah itu mereka rukun kembali.
Freddy juga tak menyangka jika adik iparnya itu sampai nekat hendak mengakhiri hidupnya dengan terjun dari jembatan I Barelang. Pasalnya, baru sepekan keduanya terlihat rukun-rukun saja. “Baru seminggu kemarin datang ke rumah saya,” tambah Freddy.
Ajun Komisaris Bambang Harleyanto, Kepala Polsek Persiapan Sagulung, yang datang langsung ke CMC mengaku masih belum mengetahui penyebab pasti upaya bunuh diri Febriana. “Masih dalam penyidikan. Nanti akan kita panggil suaminya untuk mengetahui penyebabnya,” ujarnya.
Tapi, jika dalam pemeriksaan nantinya polisi menemukan bukti-bukti Sandro menjadi penyebab nekadnya Febriana bunuh diri, Sandro akan dijadikan tersangka. “Kalau memang ada unsur kekerasan, kita akan tindak sesuai prosedur,” tegas Bambang.(fuad hr/cr3)

Febriana, Si Nekat, Jembatan Barelang

Febriana Simbolon saat dirawat di RS CMC.

Bawa tas cokelat berisi Alkitab dan kosmetik.

Kenekatan itu berlangsung dengan begitu cepat. Di keriuhan wisatawan yang Kamis pagi kemarin memadati badan Jembatan I Barelang, Febriana Simbolon dengan bercucur air mata melompati pagar jembatan; meletakkan sebentar tas coklat berisi Alkitab di pinggir jembatan; untuk kemudian meloncat terjun ke lautan.
“Sambil lari saya teriak-teriak, jangan, jangan, jangan..(bunuh diri),” cerita Ropilwan Siregar, ketika ditemui siang kemarin di tempatnya berjualan. Pedagang jagung bakar yang berjualan di lokasi jembatan itu mengaku, dari awal ia memperhatikan gerak-gerik wanita warga Dapur 12 yang dianggap aneh.

Tapi teriakan mencegah wanita paruh baya itu terlambat. Atau tepatnya tak digubris Febriana. Gadis berkulit sawo matang ini tetap dengan kenekatannya. Gjebur... sedetik kemudian, terdenger suara sesuatu yang jatuh ke air terdengar begitu keras. Tubuh wanita berusia 25 tahun itu mendarat di lautan bawah jembatan. Puluhan wisatawan gelagapan. Saling berebut pandang, melihat ke bawah untuk memastikan apa hasil dari kenekatan Febriana. Tak terkecuali Ropilwan yang terus saja berlari dan menjerit ke arah Febriana.
Untuk sesaat, semua berdebar. Ketika tubuh Febriana tertelan air dan tak kelihatan. Sebelum kemudian, beberapa nelayan yang kebetulan melewati bawah jembatan, menghentikan pompong dan segera menolong karyawati PT Amtec tersebut.
Beruntung beberapa saat kemudian, tubuh Febriana berhasil ditemukan. “Langsung dibawa ke tepi terus kami lapor ke Ditpam,” kenang Ropilwan.
Sekejap, suara gaduh itu beralih ke Pos Direktorat Pengamanan (Ditpam) Jembatan I Barelang. “Pak ada yang terjun dari Jembatan I. Tolong pak, tolong, tolong...,” laporan seorang warga masuk ke telinga Syupri dan Suharman, anggota Ditpam yang ketika itu berjaga itu pos. Bergegas kedua anggota Ditpam itu meluncur menggunakan mobil patroli ke lokasi jatuhnya Febriana. Kedua anggota Ditpam itu kemudian bergegas menolong beberapa nelayan berpancung dan warga yang sebelumnya sudah lebih dulu bertungkus lumus menyelamatkan Febriana. “Mulutnya masih berbusa. Langsung saja kami bawa ke rumah sakit (CMC),” cerita Syupri. Rekan Syupri, Suherman, menambahkan: “Kondisinya hamil sekitar empat atau lima bulan.”
Sempat diberikan pertolongan pertama, tapi kondisi Febriana kritis. Beruntung, nyawa wanita yang menikah Desember lalu terselamatkan. “Cairan banyak di bagian paru-paru,” ungkap dr Meilga Edward, dokter Cassa Medical Center (CMC) yang merawat Febriana, sambil menunjukkan hasil rontgen. “Tapi, akan kita pastikan lagi apakah memang cairan (air laut) ataukah karena memang ada penyakit (paru-paru). Kondisinya juga masih sesak,” tambah Meilga.
Dari pemeriksaan sementara, Febriana juga menderita sakit pada tubuh bagian belakang. “Ada indikasi kejanggalan tulang di bagian belakang pinggang dan seputar punggungnya. Kita masih pastikan lagi melalui dokter penyakit dalam,” papar Meilga.

Terus Meronta
Siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIB, Febriana masih terbujur lemah di atas brankar RS CMC. Tangan kanannya tertancap jarum infus. Selang dari tabung oksigen membantu pernafasan istri Sandro Purba itu.
Bibir, tangan, dan hampir seluruh tubuh wanita kelahiran 8 Oktober 1984 itu gemetaran. Nafasnya ngos-ngosan, seperti kedinginan. Kondisi Febriana, belum pulih benar setelah sejam sebelumnya berusaha bunuh diri dengan menerjunkan diri ke laut di jembatan I Barelang.
Meski kondisinya lemah, Febriana masih sadar. Wanita yang belum dikaruniai anak itu masih bisa menjawab pertanyaan dokter dan perawat. Meski hanya sepatah kata dan sering meracau. “Mau mati saja aku. Sesak nafasku,” bibir Febriana terus gemetar ketika mengucapkan kalimat, menjawab pertanyaan perawat yang menanyakan di bagian mana sakit yang dirasakannya.
Beberapa kali juga Febriana meronta. Seolah, istri buruh bangunan itu hendak mengulangi usahanya untuk mengakhiri hidup. “Habis dipukuli, cekcok,” jawab Febriana sekenanya, “nggak tahan lagi aku.”
Pihak polisi, melalui Kepala Poltabes Barelang, Ajun Komisaris Besar Leonidas Braksan, memastikan kenekatan Febriana untuk mengakhiri hidup dengan meloncat Jembatan I Barelang. “Benar, tapi dapat diselamatkan,” tegas Leonidas dalam SMS-nya ke POSMETRO.
Leo mengemukakan, pihaknya telah mengorek kesaksian tiga anggota Ditpam OB yang bertugas di Pos Jembatan I Barelang. Ketiganya adalah Suherman, Dedi Miharja, dan Syupri. “Barang-bukti yang berhasil ditemukan, yakni sebuah tas warna cokelat berisi Alkitab, dompet, KTP, dan kosmetik,” urai Leo.
Sementara, penelusuran POSMETRO di alamat yang tertera di KTP Febriana di RT 01/ RW 06 Kampungbaru Indosat Seiharapan, tidak ditemukan wanita yang bernama Febriana Simbolon.
Ragam Sibarani (43), ketua RT 01/RW 06, memastikan tidak adanya warga yang bernama Febriana. Ragam memperkirakan, KTP Febriana kemungkinan KTP "tembak".
Memang, tambah Ragam, ada nama warganya yang bermarga sama. Namanya Elida Simbolon, istri dari Stefi. Tapi keduanya sudah lama pindah dari wilayah RT yang dipimpinnya." Kita sudah cek berulang kali tapi tidak ada nama itu" ucap Ragam, kemarin.
(fuad hr/kau/cr3/cr2/cr4)

POSMETRO/ARRAZI ADITYA

Febriana, Si Nekat, Jembatan Barelang

Bawa tas cokelat berisi Alkitab dan kosmetik.

Kenekatan itu berlangsung dengan begitu cepat. Di keriuhan wisatawan yang Kamis pagi kemarin memadati badan Jembatan I Barelang, Febriana Simbolon dengan bercucur air mata melompati pagar jembatan; meletakkan sebentar tas coklat berisi Alkitab di pinggir jembatan; untuk kemudian meloncat terjun ke lautan.
“Sambil lari saya teriak-teriak, jangan, jangan, jangan..(bunuh diri),” cerita Ropilwan Siregar, ketika ditemui siang kemarin di tempatnya berjualan. Pedagang jagung bakar yang berjualan di lokasi jembatan itu mengaku, dari awal ia memperhatikan gerak-gerik wanita warga Dapur 12 yang dianggap aneh.

Tapi teriakan mencegah wanita paruh baya itu terlambat. Atau tepatnya tak digubris Febriana. Gadis berkulit sawo matang ini tetap dengan kenekatannya. Gjebur... sedetik kemudian, terdenger suara sesuatu yang jatuh ke air terdengar begitu keras. Tubuh wanita berusia 25 tahun itu mendarat di lautan bawah jembatan. Puluhan wisatawan gelagapan. Saling berebut pandang, melihat ke bawah untuk memastikan apa hasil dari kenekatan Febriana. Tak terkecuali Ropilwan yang terus saja berlari dan menjerit ke arah Febriana.
Untuk sesaat, semua berdebar. Ketika tubuh Febriana tertelan air dan tak kelihatan. Sebelum kemudian, beberapa nelayan yang kebetulan melewati bawah jembatan, menghentikan pompong dan segera menolong karyawati PT Amtec tersebut.
Beruntung beberapa saat kemudian, tubuh Febriana berhasil ditemukan. “Langsung dibawa ke tepi terus kami lapor ke Ditpam,” kenang Ropilwan.
Sekejap, suara gaduh itu beralih ke Pos Direktorat Pengamanan (Ditpam) Jembatan I Barelang. “Pak ada yang terjun dari Jembatan I. Tolong pak, tolong, tolong...,” laporan seorang warga masuk ke telinga Syupri dan Suharman, anggota Ditpam yang ketika itu berjaga itu pos. Bergegas kedua anggota Ditpam itu meluncur menggunakan mobil patroli ke lokasi jatuhnya Febriana. Kedua anggota Ditpam itu kemudian bergegas menolong beberapa nelayan berpancung dan warga yang sebelumnya sudah lebih dulu bertungkus lumus menyelamatkan Febriana. “Mulutnya masih berbusa. Langsung saja kami bawa ke rumah sakit (CMC),” cerita Syupri. Rekan Syupri, Suherman, menambahkan: “Kondisinya hamil sekitar empat atau lima bulan.”
Sempat diberikan pertolongan pertama, tapi kondisi Febriana kritis. Beruntung, nyawa wanita yang menikah Desember lalu terselamatkan. “Cairan banyak di bagian paru-paru,” ungkap dr Meilga Edward, dokter Cassa Medical Center (CMC) yang merawat Febriana, sambil menunjukkan hasil rontgen. “Tapi, akan kita pastikan lagi apakah memang cairan (air laut) ataukah karena memang ada penyakit (paru-paru). Kondisinya juga masih sesak,” tambah Meilga.
Dari pemeriksaan sementara, Febriana juga menderita sakit pada tubuh bagian belakang. “Ada indikasi kejanggalan tulang di bagian belakang pinggang dan seputar punggungnya. Kita masih pastikan lagi melalui dokter penyakit dalam,” papar Meilga.

Terus Meronta
Siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIB, Febriana masih terbujur lemah di atas brankar RS CMC. Tangan kanannya tertancap jarum infus. Selang dari tabung oksigen membantu pernafasan istri Sandro Purba itu.
Bibir, tangan, dan hampir seluruh tubuh wanita kelahiran 8 Oktober 1984 itu gemetaran. Nafasnya ngos-ngosan, seperti kedinginan. Kondisi Febriana, belum pulih benar setelah sejam sebelumnya berusaha bunuh diri dengan menerjunkan diri ke laut di jembatan I Barelang.
Meski kondisinya lemah, Febriana masih sadar. Wanita yang belum dikaruniai anak itu masih bisa menjawab pertanyaan dokter dan perawat. Meski hanya sepatah kata dan sering meracau. “Mau mati saja aku. Sesak nafasku,” bibir Febriana terus gemetar ketika mengucapkan kalimat, menjawab pertanyaan perawat yang menanyakan di bagian mana sakit yang dirasakannya.
Beberapa kali juga Febriana meronta. Seolah, istri buruh bangunan itu hendak mengulangi usahanya untuk mengakhiri hidup. “Habis dipukuli, cekcok,” jawab Febriana sekenanya, “nggak tahan lagi aku.”
Pihak polisi, melalui Kepala Poltabes Barelang, Ajun Komisaris Besar Leonidas Braksan, memastikan kenekatan Febriana untuk mengakhiri hidup dengan meloncat Jembatan I Barelang. “Benar, tapi dapat diselamatkan,” tegas Leonidas dalam SMS-nya ke POSMETRO.
Leo mengemukakan, pihaknya telah mengorek kesaksian tiga anggota Ditpam OB yang bertugas di Pos Jembatan I Barelang. Ketiganya adalah Suherman, Dedi Miharja, dan Syupri. “Barang-bukti yang berhasil ditemukan, yakni sebuah tas warna cokelat berisi Alkitab, dompet, KTP, dan kosmetik,” urai Leo.
Sementara, penelusuran POSMETRO di alamat yang tertera di KTP Febriana di RT 01/ RW 06 Kampungbaru Indosat Seiharapan, tidak ditemukan wanita yang bernama Febriana Simbolon.
Ragam Sibarani (43), ketua RT 01/RW 06, memastikan tidak adanya warga yang bernama Febriana. Ragam memperkirakan, KTP Febriana kemungkinan KTP "tembak".
Memang, tambah Ragam, ada nama warganya yang bermarga sama. Namanya Elida Simbolon, istri dari Stefi. Tapi keduanya sudah lama pindah dari wilayah RT yang dipimpinnya." Kita sudah cek berulang kali tapi tidak ada nama itu" ucap Ragam, kemarin.
(fuad hr/kau/cr3/cr2/cr4)

Oknum TNI & Polri

Tersandung Narkoba

BATAM, METRO: Dari data penyalahgunaan Narkoba yang dirilis Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Anggaria Lopis kepada wartawan, Selasa (24/3) menunjukkan peningkatan. Peningkatan kasus terjadi pada minggu ketiga Maret 2009.

Selama rentang waktu tersebut, jajaran Polda Kepri, berhasil mengamankan delapan tersangka dalam enam kasus, dengan barang bukti narkotika 350 gram ganja kering dan jenis psikotropika yaitu sabu-sabu 0,21 gram serta ekstasi sebanyak 373 butir.
Satuan narkoba Polres Tanjungbalai Karimun menduduki peringkat teratas, menangani 3 kasus dengan 4 tersangka. Dit Reserse Narkoba Polda Kepri 2 kasus dengan 3 orang tersangka dan Sat narkoba Poltabes Barelang 1 kasus dengan 1 orang tersangka.
Dari 8 tersangka, 6 orang merupakan pengedar dan 2 orang lainnyalagi sebagai pemakai. Enam orang pelaku pekerja swasta, seorang anggota TNI dan 1 orang lagi anggota Polri.Tempat kejadian perkara kasus penyalahgunaan narkoba di tempat umum 3 kasus, di hotel 1 kasus, dan di perumahan sebanyak 2 kasus.(cr3)

Dijebak Korban dan Polisi

Pemalsu KTP Keok Diringkus

BATAM, BM: Berakhir sudah sepak terjang Mansyur Adnan, lelaki yang dituding telah memalsukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Batam. Melalui lika-liku yang cukup alot, pelaku akhirnya berhasil diringkus oleh korbannya dibantu seorang anggota polisi.

“Kata teman saya, dia (pelaku) pernah pakai baju seragam PNS yang ada logonya, cuma dilapis jaket. Waktu kami mau nangkap, kalau saya beritahu kan bisa kabur. Makanya kita jebak pura-pura ada dua orang lagi yang mau bikin KTP sekalian ambil uangnya. Saya juga dibantu satu orang anggota polisi,” ujar Parlan, (30) warga Puri Legenda Malaka.
Parlan sendiri mengaku mengenali Mansyur dari seorang teman, hingga pada Sabtu (14/2) sekitar pukul 17.00 WIB lalu, ia meminta tolong kepada Mansyur untuk mengurus pembuatan KTP. Mansyur menyanggupi dan mematok biaya Rp200 ribu per KTP. Ketika itu, ada beberapa teman korban juga ikut serta mengurusnya. Parlan menyerahkan duit Rp1,4 juta hingga proses pembuatan KTP kelar.
Terbongkarnya kedok Mansyur bermula ketika salah seorang teman Parlan hendak membuka rekening gagal. Pasalnya, pihak bank menolak karena KTP si pemohon ternyata palsu. Berangkat dari itulah, lalu Parlan mencoba menghubungi Mansyur, si pengurus KTP tersebut untuk menjebaknya. Parlan mengajak Mansyur bertemu di Bengkel Pionika belakang DC Mall. Disitulah akhir petualangan pelaku.(kau)

Ampun..., Jambret Menggila Lagi

SAGULUNG, BM: Dalam sehari, aksi penjambretan terjadi dua kali. Satu orang pelaku berhasil ditangkap warga, sedangkan pelaku lainnya kini masih buron. “Untuk TKP di Pasar Basah, kerugian korban Rp463 ribu,” ujar AKP C Bambang Harleyanto, Kapolsek Persiapan Sagulung, Kamis (26/3) pagi.

Informasi yang diterima POSMETRO, Senin (23/3) sekitar pukul 14.00 WIB, begundal jalanan berhasil menggondol sebuah tas berisi KTP dan duit Rp700 ribu milik Ahuar (26) warga Kavling Baru, Batuaji. Mulanya korban dibuntuti oleh pelaku saat mengambil uang di Kantor Pos SP Plaza, Batuaji. Saat melintas di belakang kantor pos dekat simpang pusat perbelanjaan itu, pelaku langsung merampas tas korban, lalu buru-buru ngacir.
Sebelumnya, masih pada hari itu sekitar pukul 07.00 WIB, Hariati (31) warga Puskopkar Batuaji, juga menjadi korban alap-alap jalanan. Ketika itu korban sedang membeli ikan di Pasar Basah Sagulung. Setelah membayar ikan dan korban memasukkan uang ke dalam tas. Mendadak datang pelaku mendorong tubuh korban sambil merampas uang korban.
Sialnya, saat pelaku berusaha melarikan diri, korban keburu meneriakinya. “Tolong.. tolong.. Maliiing!” Pekikan keras korban segera direspon warga di sekelilingnya. Tak lama kemudian, pelaku yang belakangan diketahui bernama Herman, akhirnya dibekuk sekuriti setempat berikut duit Rp463 ribu yang gagal dilarikannya. Hingga berita ini diketik, dua kasus tersebut ditangani oleh petugas Polsekta Persiapan Sagulung.(kau)

Istri Dilempar Puntung Rokok

Dipukul dan Diinjak

SAGULUNG, BM: Hanya gara-gara masalah sepele, seorang suami yang menempati sebuah rumah di Komplek Arce Indah, tega menganiaya istrinya. Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu, akhirnya mampir ke meja polisi.

Insiden tersebut terjadi, Senin (23/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat korban, sebut saja namanya Maria (28) bertanya tentang mobil yang baru dibeli dari saudaranya. Tapi, bukannya jawaban yang didengarnya, malah luapan emosi sang suami yang diterima. Suaminya, Edi (nama samaran) tiba-tiba naik pitam dan langsung melemparkan puntung rokok yang masih menyala ke arah wajah Maria. Tak cuma itu, menurut pengakuan korban, dirinya juga dipukul dan diinjak oleh Edi. Akibatnya, Maria mengalami luka memar di pipi.
Sementara, sampai berita ini diturunkan, perkaranya telah ditangani di markas Polsek Persiapan Sagulung.
Seringnya terjadi kasus KDRT di Batam, ditanggapi oleh anggota Dewan Penasihat Ikatan Da’i Muda (IDM) Batam, Arifuddin Jalil, “Sedikit-sedikit lapor polisi, apa nggak bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” imbaunya. Arjal, demikian ia akrab disapa, menyimpulkan KDRT timbul karena lunturnya keharmonisan rumahtangga. “Selesaikan masalah melalui tokoh agama, ulama, atau orang yang lebih tua,” pesannya.(kau)

Masuk Lewat Pelabuhan Tikus


Tiga Lori Barang Seken Ditangkap
BATAM, BM: Jajaran Poltabes Barelang, berhasil mengamankan tiga truk pengangkut balpress. Lima orang pengangkut barang-barang bekas itu juga ditangkap di kawasan Tiban, Selasa (24/3) malam.

Penangkapan tersebut menurut Kasat Reskrim Poltabes Barelang, Kompol Christian Tory berawal dari laporan warga yang mengatakan adanya bongkar muat barang-barang yang diduga ilegal di pelabuhan tikus Tiban III, sekitar pukul 23.30 malam.
Atas petunjuk warga itu juga, polisi langsung meluncur ke pelabuhan yang dimaksud. Benar saja, setelah ditunggu beberapa menit, polisi mendapati dua truk dan satu pick up, yang membawa muatan tertutup terpal, meluncur ke arah Baramcenter.
Polisi bergegas mengamankan dua truk BP 8925 DY dan BP 8237 DX serta satu pick up BP 9762 EX, tersebut. Tiga orang supir dan dua kernetnya juga diamankan polisi.
“JF (pemilik) kita tetapkan sebagai DPO (buron),” tegas Kompol Chirstian Tory, Kasat Reskrim Poltabes Barelang, kepada wartawan, Kamis (26/3) kemarin.
Truk-truk itu diketahui berisi 50 karung balpress, 25 kotak spare part mobil dan ban mobil yang bejumlah lebih 200 buah. Barang-barang tersebut diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah.
Dari keterangan para supir dan kernet, diketahui kalau barang-barang bekas tersebut hendak dikirim ke Nagoya dan Batuaji.
“Ini sudah penyelundupan. Kita akan koordinasikan dengan bea cukai,” terang perwira melati satu itu.(for/kau)