Chating di room, ABG Gila Syahwat (naik syahwat)



Pintu rumah toko (ruko) yang terletak paling pojok di komplek ruko tidak jauh dari sekolah Swasta Yos Sudarso, Batam centre itu, memang selalu tertutup rapat. Daun pintu yang terbuat dari kaca hitam (reyben) pun membuat siapa saja yang melintas atau sengaja berdiri di depan pintu tersebut tidak bisa melihat ke sisi dalam ruko.

Meski dari luar terlihat sunyi senyap, namun siapa yang mengira, kalau di dalam ruko tersebut ternya ada orang, suara para pelajar berbaur dengan remaja yang asik mengotak-atik komputer online. Ya sebagian mereka asyik surfing perkembangan-perkembangan terkini seputar Indonesia dan dunia.
Tapi tak sedikit dari mereka malah bersenang-senang dengan permainan game online bahkan ada pula yang membuka situs porno atau sekedar “chating” dengan teman-teman di dunia maya yang bisa disuruh membuka busana satu per satu. Budi (bukan nama sebenar) salah seorang pelajar SMK swasta yang POSMETRO ketahui sedang asyik berbicara dengan teman chatingnya mengaku hampir setiap hari setelah pulang sekolah ia pasti singgah ke warnet tersebut.

Putra sulung dari tiga bersaudara ini seperti sudah ketagihan dengan yang namanya chating, khususnya chating di room camfrog. Alasannya karena di room tersebut, para cewek-cewek yang diajak ngobrol bisa diminta untuk melepaskan busana, tergantung bagaimana cara kita merayunya supaya melakukan itu.

“Ya paling berbicara, Ada satu cewek yang kalau tidak lihat wajahnya aku seperti tidak punya gairah hidup,” ungkap Budi dengan malu-malu. Cewek yang dimaksud pelajar kelas dua SMA itu memiliki nama Rani. Cewek ini memang lumayan putih dan cantik, dari webcam yang diarahkannya terlihat ia memiliki tubuh yang cukup ramping apalagi dibalut dengan kulit yang putih. namun jika dibandingkan dengan usia Budi, Rani jelas lebih tua.

“Tapi aku senang dengan dia, walaupun aku tidak tahu dia ada dimana sekarang, katanya di Jakarta,” katanya polos. Tapi sialnya Budi bukan cowok atau pelajar satu-satunya yang tergila-gila dengan Rani, tidak jauh dari meja Budi chating, Anton juga ternyata sedang mengagumi kemolekan tubuh sang cewek yang saat itu sedang membuka satu demi satu kancing dress yang ia pakai. Bahkan ternyata kedua remaja baru gede ini sebagian kecil dari para pecinta Rani.

Hal ini terbukti dalam box (kotak) pengirim chating, ramai orang lain yang saat itu mengacungkan jempol dan memuji-muji tubuh sang cewek yang semakin lama semakin berani melepaskan busananya satu demi satu. “Kalau kita sabar merayunya, pasti dia mau membuka bajunya, yang penting sabar saja,” ungkap Budi sambil menunjukkan deretan kata-kata rayuan yang telah ia kirimkan ke room Rani seperti “buka donk.... sedikit saja pls”. “Rani cantik dech, maudonk..” dan lain sebagainya.

Setelah ditelusuri dengan membuka situs tersebut, ternyata Rani bukan satu-satunya cewek yang bisa diminta untuk menunjukkan aurat yang mampu memancing syahwat. Masih banyak lagi mereka yang menggunakan sarana chating ini untuk ajang pamer-pameran, termasuk pamer saat mereka sedang berhubungan badan dengan pasangannya.

Hal ini jelas sangat merusak pola pikir dan mental generasi muda, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pihak-pihak terkait untuk menggelar razia atau kegiatan yang menjauhkan generasi muda dari hal-hal berbau pornografi tersebut.(novianto) Posmetrobatam