Musibah datang silih berganti, baik yang datang menghampiri diri kita sendiri , seperti ; kegagalan dalam bisnis, kehilangan pekerjaan, diberi penyakit, kehilangan harta, atau bahkan kehilangan orang orang yang kita cintai. maupun musibah yang menimpa orang orang sekeliling kita.
Belum habis rasa pilu kita atas gempa yang terjadi di Jwa barat, ujian lain pun terjadi di Jogja menghampiri saudara saudara kita disana.
Disaat musibah datang menghampiri, sering kita merasa seolah tidak ada ujung, seolah tidak ada jalan untuk keluar, seolah memaksa kita untuk berputus asa. bahkan seolah olah kita ditakdirkan untuk hidup dalam masalah selamanya.
Benarkah ?
Kita memang sering dihadapkan pada masalah , ujian atau bahkan musibah , namun haruskah kita berputus asa ?
Allah memberikan ujian kepada kita sebagai salah satu dari bentuk kasih sayang-Nya kepada kita dan juga sebagai teguran bagi kita
Ujian sebagai salah satu cara untuk menguatkan diri, untuk menghapus dosa kita, dan menguji kadar keimanan kita kepada-Nya. Ini adalah kehendak Allah yang tidak bisa kita tolak.
Hal terbaik yang harus kita lakukan bukanlah bagaimana agar terhindar dari ujian, tetapi bagaimana kita bersikap dalam melalui ujian ini.
Apakah kita menyikapinya dengan bersabar atau dengan berputus asa?
Apakah kita mendulang pahala ditengah ujian atau mengumpulkan dosa?
Inilah yang harus kita pilih,
Karena
Kita tidak bisa memilih agar tidak mendapatkan ujian.
Jika ujian itu datang, bersabarlah. Lalui ujian dengan usaha yang keras, Berbaik sangka kepada Allah dan memohon pertolongan Allah agar kita diberikan kekuatan dan kesanggupan dalam menjalani semua ujian yang diberikanNya sambil tetap menjaga keyakinan kita bahwa Allah tidak akan membebani kita diluar kemampuan kita.
Seberat apa pun ujianyang kita terima , Dia menyiapkan dalam satu paket dengan kekuatan kita, Tetaplah berprasangka baik atas segala ketetapanNya..Insya Allah kita bisa memikulnya.