Mau Liburan.... Luar ANgkasa Aja Ongkos Hanya Rp.3500


JAKARTA, SENIN - "Libur t'lah tiba... Libur t'lah tiba... Hore! Hore! Hore!" Ya, libur sekolah telah tiba sejak beberapa hari lalu. Anak-anak bersuka cita menyambut hari libur yang mereka nanti-nantikan. Sebab, pada kesempatan ini mereka dapat bebas bermain tanpa terbebani tugas-tugas sekolah. Bagi sebagian anak, libur berarti saatnya bepergian ke obyek-obyek wisata.

Namun, biaya berlibur ke tempat wisata saat ini semakin mencekik di tengah kenaikan harga BBM. Bayangkan, harga bensin premium saat ini mencapai Rp 6.000 per liter. Berapa biaya yang harus di keluarkan untuk pergi ke tempat wisata di pinggir Jakarta atau ke luar kota.

Meski harga BBM mencekik, alangkah sayang rasanya jika aktivitas jalan-jalan

JAKARTA, SENIN - "Libur t'lah tiba... Libur t'lah tiba... Hore! Hore! Hore!" Ya, libur sekolah telah tiba sejak beberapa hari lalu. Anak-anak bersuka cita menyambut hari libur yang mereka nanti-nantikan. Sebab, pada kesempatan ini mereka dapat bebas bermain tanpa terbebani tugas-tugas sekolah. Bagi sebagian anak, libur berarti saatnya bepergian ke obyek-obyek wisata.

Namun, biaya berlibur ke tempat wisata saat ini semakin mencekik di tengah kenaikan harga BBM. Bayangkan, harga bensin premium saat ini mencapai Rp 6.000 per liter. Berapa biaya yang harus di keluarkan untuk pergi ke tempat wisata di pinggir Jakarta atau ke luar kota.

Meski harga BBM mencekik, alangkah sayang rasanya jika aktivitas jalan-jalan harus terhalang pada musim libur kali ini. Jalan-jalan toh tidak harus berarti mengeluarkan ongkos banyak. Di Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, anak-anak dapat melakukan “perjalanan” ke luar angkasa yang fantastis dengan ongkos murah.

Di TIM terdapat museum dan pertunjukan galaksi. Museumnya dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung. Jika ingin menikmati indahnya bintang di pertunjukan galaksi di Planetarium, Anda cukup mengeluarkan uang Rp 7.000 (dewasa) dan Rp 3.500 (anak-anak).

Gedung Planetarium TIM tampak mencolok dengan warnanya yang biru dari pelataran parkir area rekreasi itu. Pada dinding depannya terdapat sebuah layar yang menginformasikan jadwal pemutaran film. Suatu siang di akhir pekan, banyak pengunjung memadati tempat itu, baik rombongan sekolah, maupun keluarga yang sedang berlibur.

Alhasil, gedung mungil itu penuh sesak. Tempat yang paling sesak adalah loket tempat penjualan tiket pertunjukan galaksi. Tampaknya, pengunjung lebih menyukai pertunjukan itu ketimbang museumnya. Museum Planetarium TIM memang hanya berisi gambar-gambar mengenai 'penghuni' galaksi dan tata surya kita sehingga relatif lebih membosankan. Berbeda dengan pertunjukannya yang disajikan secara tiga dimensi.

Gedung pertunjukan terletak di lantai dua gedung Planetarium. Uniknya, ruangan yang mirip bioskop itu berbentuk bundar dengan atap kubah. Atap kubahnya diselimuti bermeter-meter kain berwarna putih. Di tengah ruangan, terdapat sebuah bola besi biru raksasa 'bermata' banyak. Bola besi yang dikelilingi dinding se-dada itu tampak sedikit menakutkan di tengah lampu temaram. Ternyata, bola besi itulah rahasia dari pertunjukan ini.

Tak kalah unik dengan bola besi dan kubah, kursi di ruang pertunjukan itupun lain daripada yang lain. Ternyata, untuk menikmati pertunjukan tersebut, pengunjung harus duduk dengan posisi sandaran 45 derajat dari kursi. Ini berfungsi, agar penonton dapat melihat puncak atap kubah. Tapi, jangan jangan sampai ketiduran ya! Apalagi, persiapan untuk memulai pertunjukan ini lumayan panjang, sekitar 30 menit. Sebab, pertunjukan belum dimulai, jika kursi belum penuh.

Selain itu, sangat sayang melewatkan ribuan bintang malam yang dipantulkan dari bola besi yang berfungsi sebagai proyektor di tengah ruangan. Saat ribuan bintang bersinar terang di depan, kita tidak akan lagi merasa berada di sebuah ruang pertunjukan. Sensasi yang tak dapat terjelaskan akan menyelimuti perasaan setiap penonton. Sensasi ini yang akan membuat setiap penonton merasakan keagungan Tuhan. Tak heran, seluruh penonton bertepuk tangan mengagumi bintang yang jarang ditemukan di Jakarta saat ini.

Beberapa menit kemudian terdengar suara operator yang akan memandu penonton untuk menjelajahi ruang angkasa kita. Pertama-tama, penonton akan dimanjakan dengan 12 bintang zodiak, ada pisces yang dilambangkan dengan ikan, aries (domba jantan), taurus (banteng), gemini (si kembar), cancer (kepiting), leo (singa), virgo (gadis), libra (timbangan), scorpio (kalajengking), sagitarius (pemanah), capricorn (kambing jantan), dan aquarius (pembawa air). Setelah itu, ada beberapa bintang raksasa lainnya yang jarang diketahui masyarakat seperti bintang andromeda. Semuanya ditunjukkan secara audio visual di atap kubah gedung pertunjukan.

Setelah itu, penonton dibawa serta untuk mengelilingi angkasa dengan pesawat luar angkasa. Melalui efek tiga dimensi, penonton akan merasa sedang berpesiar dengan pesawat di luar angkasa. Saat pesawat berputar, kontan penonton yang sebagian besar adalah anak kecil, berteriak. "Aaaaaaa..!!!" Namun, beberapa saat setelahnya, mereka tertawa dan bertepuk tangan, tanda menikmati 'perjalanannya'.

Dalam perjalanan itu, penonton belajar mengenai berbagai galaksi di luar angkasa, salah satunya tentang galaksi Bima Sakti. Galaksi Bima Sakti inilah terdapat bumi kita tercinta. Operator juga menjelaskan bagaimana bumi ini bisa berputar dan mengapa terjadi siang dan malam. Hmm... pengalaman asyik yang edukatif tidak selalu harus mahal….