Ditinggal Bayar Motor, Ibu Kos Tewas Dibantai


Batam, BM: “Naen...Naen..Naen...” teriakan Homlet Dahlan (52), yang memanggil nama anaknya memecah suasana tenang Jumat (27/3) pagi kemarin. Ia mendapati Hj Asnah (56), istrinya terbujur bersimbah darah di kamar rumahnya di RT 02/RW 01 Kampung Seraya Bawah. Peristiwa tragis itu terjadi saat korban ditinggal suaminya yang pergi membayar angsuran sepeda motor.
Dalam sekejap, Nike, tetangga sebelah dan Naen, yang juga tinggal di sebelah rumah itu datang. Naen, anak kedua Hj Asnah itu sontak histeris. Warga pun berkerumun di rumah tersebut. Beberapa diantaranya langsung membawa korban ke RSHB (Rumah sakit Harapan Bunda).
Saya tengok sudah berdarah. Hidung saya inikan (memberi isyaraat dua jari ditempelkan di hidung korban).Lehernya ada lubang (luka). Saya langsung mekik,” cerita Homlet, kepada polisi yang melakukan olah TKP di rumah itu.
Menurut Homlet, sekitar pukul 09.00 WIB, ia baru saja pulang dari membayar kredit motor.“Sampai di rumah saya ngopi sebentar. Lalu (menunjuk kamar) tengok sudah berdarah,” kenang pria tua itu dengan suara bergetar.
Homlet langsung teriak memanggil anaknya.Tidak berapa lama Naen dan Nike tetangganya datang, suasanapun heboh.
“Darahnya tercecer sampai di sini,” pria yang sudah beruban itu menunjukkan asal darah yang tercecer hingga keluar kamar.
Sejam kemudian, beberapa polisi meminta keterangan Homlet.“Bayar kredit motor lalu pulang ngopi sebentar,” Homlet mengulang ceritanya.
“Ya Allah... Astaghfirullah....” Naen justru terus menjerit histeris. Hingga kedua mata wanita itu bengkak karena tangisan.
Bahkan, Naen sempat pingsan ketika pertama kali menyaksikan ibundanya tewas dengan tiga tikaman pisau. Satu sayatan di bagian kening, tikaman di bagian kepala belakang serta lubang bekas tusukan di bagian leher. Mengenaskan, memang.
Tiga jam kemudian, jenazah wanita tua itu kembali dibawa ke rumah. Darah masih tampak menetes dari luka bekas tikaman.Kali ini, Naen dan keluarga yang lain tampak lebih tegar.
Siapa pelaku pembunuh Hj Asnah? Kasus itu masih dalam penyidikan polisi.
Informasi yang dihimpun POSMETRO di lapangan, rumah itu sengaja dibuat kos-kosan oleh Homlet, 12 kamar di antaranya dikontrakkan oleh Amlet Dahlan kepada para karyawan pete. Tapi saat peristiwa terjadi tidak seorangpun penghuni kos itu tau.(for/cr2)