Karena Rabun

SEORANG ibu yang sudah lanjut usia, membuat penglihatannya telah kabur. Tapi, biar pun begitu, pendengarannya masih jelas, dia menyuruh anaknya memanjat pohon Nangka.
Ibunya berkata, “Putra, ambil buah Nangka. Turunkan saja semuanya, biar nanti ibu suruh kakakmu buat sayur,” ungkapnya.
Dan si Putra menjawab, “Iya Bu, tapi nanti ibu hitung yah, berapa jatuhnya?” katanya. “Ya, Nak..” timpal si ibu. Putra lalu memanjat pohon. Trak.. tung...
“Satu, dua,” hitung si ibu. Nah, pas yang ketiga, semakin kuat bunyinya. “Tiga..!” pekik si ibu dengan suara lantang. Namun, dengan intonasi suara sedih sedih dan lirih, anaknya berucap, “Ibu, yang ketiga itu suara aku terjatuh. Kok ibu hitung juga?” rintihnya.(kau)