Bandung, BM: Isu Flu babi sudah merambah ke tanah air.
Kepala Penanganan Penyakit Infeksi Khusus RSHS Bandung Hadi Jusuf mengatakan kondisi pasien terduga terinfeks virus influenza A subtipe H1N1 EK (31) beragsur-angsur membaik. Kondisi suhu badan pasien mulai menurun.
Hasil pemeriksaan sampel darah pasien akan didapatkan RSHS dalam waktu dekat.
“Suhu badannya sudah di bawah 37 derajat celcius, tapi ES masih mengeluh sakit menelan,” kata Hadi, Sabtu (16/5).
Rencananya, imbuh Hadi, hari ini diperkirakan hasil uji darah oleh Litbangkes sudah selesai. “Berhubung hari libur jadi hasil tidak bisa disampaikan sekarang ke kita, mungkin dalam waktu dekat,” sambungnya.
Disinggung apabila pasien dinyatakan negatif terjangkit H1N1 memungkinkan pasien untuk keluar dari ruang isolasi, Hadi mengatakan hal tersebut tergantung dari kondisi pasien.
“Jika dilihat masih ada bercak di parunya maka kita akan minta yang bersangkutan untuk tetap dirawat, ya tergantung pasiennya saja,” jelas Hadi.
“Walaupun hasil dari Jakarta dinyatakan negatif pasien nggak boleh langsung pulang,” jelasnya.
Selain itu, pemeriksaan terhadap keluarga pasien turut dilakukan. Hadi mengatakan, langkah tersebut sudah masuk pada prosedural yang ditetapkan ketika mendapatkan temuan yang mengarah pada virus flu babi.
“Pemeriksaan keluarga sudah dilakukan atas koordinasi dengan Dinkes dan belum ada laporan keluarga yang terkena gejala sama dengan EK,” terang Hadi.
EK dirujuk ke RSHS oleh Dinkes Kota Bandung setelah didapati menderita gejala ILI (Influenza Like Illness). Berdasarkan riwayat perjalanan, EK sempat mengunjungi dua negara yang dinyatakan positof terjangkit virus flu babi.
EK langsung diisolasi di ruang Flamboyan sejak Kamis (14/5), kemarin.
Namun, Kopilot ES (39) yang sempat dirawat di Ruang Isolasi Flamboyan RSHS Bandung karena memiliki gejala yang diduga mengarah pada virus flu babi akhirnya diizinkan pulang oleh tim dokter. Tidak mau kecolongan, dokter minta keluarga mengawal kepulangan ES.
“Kita nggak mau kecolongan, meski dinyatakan negatif kita nggak mau ada apa-apa dengan dia di jalan nanti, makanya kita minta keluarga yang menjemputnya,” kata Kepala Penanganan Penyakit Infeksi Khusus RSHS Bandung adi Jusuf ketika dihubungi detikbandung, Sabtu (16/5).
“Terserah ES apakah dia mau pulang ke Surabaya atau masih ingin tinggal di Bandung, yang pasti keluarga harus mengawal dia,” kata Hadi.
Sebelum keluar dari RSHS, imbuh Hadi, ES sempat dirawat di Ruang 11. ES diisolasi sejak Selasa (12/5) karena mengalami gejala yang mengarah pada flu babi.(int)
Tim kesehatan pelabuhan yang berada di Bandara Husein Sastranegara mendapatkan ES mengalami panas tinggi di sebuah hotel di bilangan Jalan Pasteur.
ES mengalami panas tinggi di atas 38 derajat selepas mendarat dari Kuala Lumpur Malaysia. Tim dokter Bandara Husein langsung merujuk ES ke RSHS untuk kemudian diisolasi di Ruang Flamboyan. ES dinyatakan negatif terjangkit H1N1 setelah dilakukan pemeriksaan sampel darah oleh Litbangkes. “Dia hanya menderita flu biasa,” kata Hadi.(int)